Senin, 08 Agustus 2011

“Menuju Swasembada Garam”, Agar Gunakan Ramsol Untuk Tingkatkan Produksi Garam (Jepara)


JEPARA - Menuju swasembada garam Nasional tahun 2011, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengarahkan semua petani garam di Jepara untuk menggunakan ramsol dalam mengolah lahan garam di Jepara. Penggunaan ramsol ini diharapkan mampu meningkatkan produksi garam sekitar 20 persen dari panen garam tiap tahunnya yaitu 60-70 ton garam per hektar menjadi 100 ton per hektar tiap tahunya.

Kasi Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Kelautan dan Perikanan Jepara Ahmad Sofuan mengatakan penggunaan Ramsol saat proses pembuatan garam akan mampu memadatakan garam, percepatan pembentukan garam, dan wana lebih cerah atau putih. Pada mulanya pembentukan garam memerlukan waktu tiga hari, dengan ramsol hanya satu hari. karena penguapannya lebih cepat.

Dari penemu ramsol yaitu Hasan Ahmad dari Indramayu bahannya cukup mudah didapatkan yaitu batu karang mati, rumput laut, dan batu apung. “Dan penggunaan ramsol tersebut telah dibuktikan dibeberapa daerah dan memang mampu menngkatkan produksi garam,” jelasnya.

Untuk mendukung penggunaan ramsol tersebut Kementrian kelautan mengucurkan anggara Rp 900 juta untuk petani garam. Bantuan tersebut diantaranya untuk membeli peralatan pendukung pertanian garam termasuk untuk membeli ramsol.  “Untuk siapa saja penerimanya, saat ini kami masih melakukan verivikasi, jadi belum bisa memastikan berapa petani di Jepara,” ungkapnya.

Di Jepara, petani garam di dominasi dari masyarakat Kedung yaitu di Desa Tanggultlare, Desa Bulakbaru, Surodadi, Kalianyar, Panggung, dan Kedungmalang.Dengan luas lahan potensi produksi seluas 1.168 hektar dan lahan yang saat ini berproduksi seluas  636 hektar. Harapannya produksi garam tahun ini lebih bagus dari sebelumnya. Dan kesejahteraan masyarakat bisa lebih meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam dan flaming.thanks